
Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang ayah.
“Ini untuk ayah,” kata anak gadis
itu.
Sang ayah tak jadi marah. Namun
ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.
“Tak tahukah kau, kalau kau
menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak
ini!”
Anak perempuan kecil itu menatap
ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah,
sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”
“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak
ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.
“Oh ayah, sungguh aku telah
meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak
perempuan itu.
Sang ayah terperangah mendengar
jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya
dan meminta maaf.
Konon, orang-orang menceritakan
bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya
sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang
berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan
cinta anak perempuannya.
Dan sesungguhnya kita telah menerima
sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami,
anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga
dalam hidup ini selain cinta.
(Judul asli: A Little Girl and The
Golden Box, Ana Lucia)
No comments:
Post a Comment