
Pemilik anjing itu bernama Eisaburo
Ueno. Eisaburo adalah seorang tua yang tinggal sendirian di rumahnya, istrinya
sudah meninggal dan anak-anaknya sudah menikah dan tidak tinggal di situ lagi.
Eisaburo Ueno bekerja di sebuah universitas di dekat Tokyo sebagai seorang
profesor.
Sudah sebuah kebiasaan bagi orang
tua itu untuk menaiki kereta listrik di Stasiun Shibuya untuk bekerja. Ia
berangkat sekitar jam 8 pagi, dan biasanya ia pulang dan tiba di stasiun itu
kembali sekitar jam 5 sore.
Hachiko, si anjing itu, sangat setia
menemani tuannya. Setiap pagi ia berjalan bersama tuannya menuju ke Stasiun
Shibuya. Setelah ‘melepas kepergian’ tuannya, anjing itu pulang sendiri ke
rumah. Dan uniknya tepat sebelum jam 5 sore, anjing itu sudah datang kembali ke
stasiun untuk menjemput tuannya.
Kebiasaan ini dilakukannya setiap
hari selama beberapa tahun, dan orang-orang di sekitar situ sudah mulai hapal
dengan tingkah anjing (dan pemiliknya) itu. Para petugas stasiun pun selalu
tersenyum ramah saat melihat anjing itu berlari-lari kecil menjemput tuannya
setiap sore.
Tapi malang, pada suatu siang,
Eisaburo mendapatkan serangan jantung di universitas tempatnya bekerja. Ia
meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis dari rumah sakit. Segenap
keluarganya langsung dihubungi oleh pihak universitas untuk menjemput jenazah
Eisaburo.
Lalu bagaimana dengan anjing itu ?
Ternyata, pada sore harinya anjing itu tetap datang ke stasiun untuk menjemput
tuannya, tapi hingga larut malam ia menunggu, ternyata tuannya tidak datang.
Anjing itu pulang kembali ke rumah.
Besok sorenya, anjing itu kembali
datang ke Stasiun - dan sekali lagi - ia pulang dengan ‘tangan hampa’.
Kebiasaan ini ia lakukan setiap hari. Para petugas stasiun dan orang-orang di
situ sangat bersimpati dan kadangkala memberinya makan saat ‘menjemput
tuannya’.
Beberapa kerabat Eisaburo pun
sebenarnya sudah berusaha untuk memelihara dan merawat anjing itu, tetapi tetap
saja - setiap sore anjing itu nekat berlari menuju ke stasiun Shibuya.
Tak terasa 11 tahun sudah berlalu,
dan anjing itu tetap melakukan aktivitas hariannya menunggu tuannya di stasiun
tiap sore - hingga larut malam, bahkan kadang baru pulang besok paginya setelah
pulas tertidur di stasiun.
Setelah berumur 15 tahun, anjing itu
akhirnya meninggal dunia dalam kesetiaannya, tepat di tempat dimana ia biasa
menunggu tuannya.
Untuk memuji dan menghargai
kesetiaan anjing itu, orang-orang membangun sebuah patung Hachiko di Stasiun
Shibuya. Patung anjing itu masih berdiri kokoh hingga saat ini, sebagai sebuah
inspirasi kesetiaan bagi orang-orang yang melewatinya.
No comments:
Post a Comment